Studi : Mengapa Perempuan Cantik Berpendidikan Mudah Berkolaborasi dan Berpendapatan Tinggi

urbanfolknews.com Beberapa studi bidang ekonomi menemukan fisik perempuan yang menarik berasosiasi dengan pendapatan yang lebih besar. Meski demikian, perempuan menawan tidak lebih baik dalam memecahkan masalah. Justru, pendidikan lebih tinggi pada perempuan yang berperan tinggi meningkatkan pendapatan dibanding perempuan berpendidikan rendah. 

Ekonom Mobius dan Rosenblat dalam penelitian berjudul “Why Beauty Matters” tahun 2006 menyatakan seseorang, khususnya perempuan mempesona lebih percaya diri dan mudah diajak kerjasama. 

Hal ini bukan disebabkan penampilan mereka yang menarik. Melainkan karakteristik positif itu didapatkan dari hasil perlakukan dirinya yang cantik. 

Lebih dalam, Mobius dan Rosenblat dalam penelitiannya memang menyebut, perempuan yang cantik tidak lebih baik dibanding perempuan biasa dalam memecahkan masalah. 

Akan tetapi, orang cantik merasa jauh lebih percaya diri dengan kemampuan mereka sendiri. Para pengusaha menganggap orang-orang cantik lebih produktif. Bahkan, jika hanya berinteraksi lewat telepon. 

Di sisi lain, Octafia dan Setyonaluri dalam studinya berjudul  Beauty Premium of Working Women in Urban Indonesia menemukan hal menarik lainnya terkait keuntungan perempuan cantik. 

Perempuan urban cantik dengan kosmetik mendapatkan pendapatan 19 % lebih tinggi dibandingkan rekan kerja yang merasa dirinya tidak menarik. 

Hanya saja, menurut penelitian tersebut. Dibanding kecantikan, pendidikan tinggi pada perempuan berperan lebih banyak dalam hal menambah pendapatan. 

Perempuan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi menerima lebih banyak 62.76% pendapatan tambahan daripada dengan yang pendidikan rendah. 

Penulis : Haeda Dyah Masna Rahmadani

Referensi

Mobius, M. M., & Rosenblat, T. S. (2006). Why Beauty Matters. American Economic Review, 96(1), 222–235. https://doi.org/10.1257/000282806776157515 

Octafia, T. P., & Setyonaluri, D. (2022). Beauty Premium of Working Women in Urban Indonesia. Makara Human Behavior Studies in Asia, 26(2), 85–94. https://doi.org/10.7454/hubs.asia.1060322 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top