Berhaji di Usia Lansia, Waspadai Penyakit Kardiovaskular dan Sistem Pernafasan

Masalah Menahun di Musim Haji

urbanfolknews.com Jumlah kematian jemaah haji asal Indonesia di Kota Suci Mekkah naik turun sepanjang 7 tahun terakhir. Faktor penyebab kematian dipicu usia lanjut dan penyakit bawaan yang menyerang sistem kardiovaskular dan sistem pernafasan. 

Hal ini berdasarkan analisis data mortalitas jemaah haji sepanjang 2018, 2019, 2022,2023-2024. Data diperoleh dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan yang dikelola Pusat Haji Kementerian Kesehatan Indonesia. 

Sebagai catatan, di tahun 2020-2021 tidak ada pemberangkatan haji dikarenakan pandemi Covid-19. Lihat data. 

Data selama kurun waktu tersebut menunjukkan terjadi lonjakan tajam kematian jemaah haji asal Indonesia pada tahun 2023 mencapai 774 kasus.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Liliek Mahendra Susilo memberi penjelasan terkait penyebab lonjakan kematian jemaah haji Indonesia di tanah suci ini.

Menurut Liliek, melonjaknya angka kematian itu disebabkan beberapa faktor. Seperti tingginya jemaah haji lansia dibandingkan tahun sebelumnya. 

Kedua, terjadinya insiden pemicu keterlambatan jamaah keluar dari Muzdalifah. Serta kurangnya fasilitas di Mina. Baik fasilitas air, makanan dan tenda. 

“Permasalahan pada lansia saat di Arab Saudi umumnya disebabkan kendala beradaptasi fisik dan mental terhadap perubahan lingkungan fisik maupun sosial di Arab Saudi,” kata Liliek dikutip dari kompas.com.

Data Jumlah Kematian Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci Mekkah

Jumlah Jamaah Haji 20182019 202220232024 
Jumlah jemaah haji yang berangkat 221.000231.000100.051229.000212.720 
Angka Kematian jemaah haji 38645389774461 
Angka Kematian per 100.000 jemaah haji 17519689338217 

Sumber : Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan, Kementerian Kesehatan

Febriyanti dan Adisasmita telah melakukan perhitungan faktor penyebab kematian jemaah haji Indonesia di tanah suci sepanjang periode 2017-2023. 

Ia menyebut, faktor utama kematian tertinggi jamaah haji adalah penyakit tidak menular yang berhubungan dengan jantung seperti infark miokard akut, syok jantung, penyakit jantung iskemik, dan syok septik. Sementara masalah kematian disebabkan penyakit menular oleh pneumonia. 

Dokter Ahli Muda dan Petugas Kesehatan Haji Kalimantan Timur 2023-2024 Zulhijrian Noor memberi penjelasan tambahan penyebab lonjakan kematian jemaah haji di tahun 2023.

Selain faktor yang sudah dijelaskan di atas, ia menyebut di tahun 2023, para jamaah haji asal Indonesia tidak memiliki keluarga pendamping keluarga.
Untungnya, di tahun 2024, kata Zulhijrian sudah ada pembaruan peraturan. Setiap lansia mendapatkan pendamping. Di tahun 2025, menurut informasi yang ia dapat, keluarga calon jamaah haji lansia yang mendaftar haji akan diberangkatkan sebagai pendamping. 

Zulhijrian sangat mengapresiasi jika kebijakan ini benar diambil. Sebab, berkaca pengalaman 2023. Petugas pendamping seperti dirinya di Kaltim hanya berjumlah 5 orang sangat kesulitan mendampingi ribuan jemaah. 

Tak sampai di situ, di tahun 2024, pemerintah juga memperketat penentuan kemampuan status menunaikan ibadah haji. 

“Nah, itu sangat membantu sih kalau ada pendamping,” katanya. 

Penulis : Haeda Masna Rahmadani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top